mengganti senja yang kian mengelabu.
tenanglah wahai hati jangan ditakung air mata,
sabarlah menanti si pengoncang jiwa.
ditunggu sekian si pengetuk jantung penyeri hati
menuruni tangga mengurai ikal ditiup bayu sepi
di dalam diri tertanya sendiri
entah bila dia akan menyedari kehadiran sekujur tubuh ini
sebelum senja menjengah tirai
sebelum lara berlari
yakinlah wahai hati
jiwa ini tetap menanti walau jasad dibiar mati
No comments:
Post a Comment